Rabu, 06 Mei 2015

Masih dengan judul yg sama, KAMU

     Aku kira aku sekuat baja, aku kira kamu berbeda dan di otakku telah muncul banyak hayalan yang suatu saat bisa kita abadikan. Telah tergambar jelas bagaimana kelak kita berdoa bersama, kamu berdiri didepan dan aku dibelakangmu mengucapkan 'aamiin' setelah kau membaca surah Al-Fatihah, aku telah membangun semua mimpi itu meski kamu tidak pernah tau.

     Kamu tidak akan pernah tahu rasanya jadi aku, jadi orang yang sulit bernapas karena tidak tahu  kabarmu. Kamu tidak akan pernah tahu rasanya jadi perempuan yang diam-diam menangisimu ketika membaca seluruh pesan singkat kita sebelum terbentuk sedikit jarak diantara kita. Akankah kamu tau rasanya memendam rindu kepada seseorang yg berarti..

     Maaf, maaf jika aku tidak berani untuk menyapamu. Bukan berarti aku tidak peduli, aku hanya takut terabaikan.
Maaf, maaf jika aku tidak berani untuk mengirim pesan kepadamu. Bukan berarti aku tidak ingin tau lagi tentangmu, tetapi aku takut kau sibuk dan terganggu olehku. Taukah kamu? Aku selalu menanti pesan darimu sesingkat apapun itu, hey sayang selama apapun aku akan menunggu semuanya sampai kembali seperti dulu.

    Sampai detik ini aku tidak membencimu, aku hanya benci hari-hari tanpamu. Aku tak tahu perasaan ini dinamakan apa, jika memang bukan cinta, jika memang hanya ketertarikan sesaat, mengapa sekarang aku masih menatap handphoneku, berharap kamu menanyakan kabarku? 

    Aku ingin memelukmu dan teus berada didekatmu, agar tidak pernah kehilangan kamu dan tak akan merasakan kehilangan orang yg dicinta. Aku selalu ingin agar waktu berhenti ketika kita bertemu, sehingga aku bisa lebih lama memandangimu walau dalam diamku. Taukah kamu ketakutan terbesarku adalah selama ini kamu hanya menganggapku sebuah persinggahan dan ketika ada persinggahan lain yang lebih baik, kamu akan pergi tanpa perasaan, seakan tak meninggalkan seseorang yang telah lama memperjuangakanmu. Tapi aku selalu berkata pada diriku bahwa kamu tidak akan mungkin melakukan hal itu.

" bila engkau mengujiku dengan waktu, maka jadikan kesabaranku memiliki batas yg lebih panjang dari waktu yg kau beri "