Selasa, 02 Juli 2013

Aku dan Kamu Tanpa Spasi dan Jarak "KITA"

   Bolehkah terus kupandangi senyummu dari mahluk persegi panjang bernama foto itu? Salahkah jika kukagumi setiap inci lekuk wajahmu karena nakalnya indera pengelihatanku? Salahkah jika sosokmu kurindukan diam-diam?
  Tentu saja, kauakan menggaruk-garuk kepalamu saat membaca ini. Mungkin, kauakan terus membaca dari paragraf awal hingga paragraf akhir untuk mengerti maksud dan tujuan ku menulis ini untukmu. Mulutmu mungkin sedikit menganga ketika semua tentangmu kuungkap secara gamblang di sini. kulitmu yg putih terlihat bersinar begitu terangnya, semoga senyummu mengembang ketika membaca setiap deret huruf ini. Senyum berarti macam-macam persepsi dan entah mengapa, aku selalu terjebak dalam senyummu, walau aku menatapnya hanya lewat avatar twittermu.
   Ajarkan aku cara terbaik untuk mengagumimu. Beritahu aku cara terbaik untuk membuat jantungku tak berdegup lebih kencang ketika sedang menjalin percakapan denganmu. Ajarkanku apa saja! Asalkan aku tak terlihat bodoh di matamu.
   Dari semua mimpi yang belum terjadi, dari semua malaikat yang kehilangan sayapnya, maukah kauajak aku terbang ke negeri dongeng bersamamu? Maukah kauhasut aku mengujungi tempat dimana mata kita saling beradu dan bertemu? Ajak aku terbang kemanapun! Bawa aku ke negeri dongeng yang indah, yang menghilangkan rasa jengah. Kita tidak butuh sayap untuk sekedar menerbangkan angan dan harap. Kita hanya butuh kita, aku dan kamu tanpa spasi dan jarak, aku dan kamu yang luruh, kita...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar