Selasa, 02 Juli 2013

dari seseorang yang kehabisan cara membuktikan rasa cintanya..

     Tuhan, selamat pagi, atau selamat siang, dan selamat malam. Aku tak tahu di surga sedang musim apa, penghujan atau kemaraukah? Ataukah mungkin sekarang sedang turun salju? Pasti indah. Kalau boleh berbincang sedikit, aku belum pernah melihat salju. Mungkin, kalau aku sudah cukup dewasa dan sudah bisa menghasilkan uang sendiri, aku akan bisa menyaksikan salju, dengan mata kepalaku sendiri bersama seseorang yg engkau berikan untukku nanti.
     Masih tentang hal yang sama, Tuhan. Aku belum ingin ganti topik, tentang dia. Seseorang yang selalu kuperbicangkan sangat lama bersamaMu. Seseorang yang selalu kusebut dalam setiap frasa kata ketika aku bercakap panjang denganMu.
     Aku sudah tahu, semua ini adalah sesuatu yang mungkin terbaik untukku. Aku mengerti kalau Kamu sudah mempersiapkan seseorang yang jauh lebih baik darinya atau....., sudahlah, yg terpenting bukan berarti aku harus absen menyebut namanya dalam doaku bukan?
     Hari ini aku tau, belum saatnya aku jatuh cinta dan itu berarti semua rasa yg aku punya harus aku lepaskan begitu saja? Harus aku biarkan pergi, terbang menjauh bersama angin? Atau, rasa itu aku simpan sampai saatnya tiba? Tapi sampai kapan? Apakah saat itu akan tiba? Atau hanya sebuah harapan yg akan berubah menjadi penantian? Terlau banyak pertanyaan. Aku muak sendiri!. Sekarang, apa yg akan terjadi, terjadilah, aku percaya semua rencanaMu itu indah, namun haruskah awalnya seperih ini?. Aku ingin dekat-dekat dengan kesepian saja, di sana mungkin lukaku terobati..
    Akhir percakapan, aku tidak meminta banyak padaMu, aku minta tolong berikan dia kebahagiaan dan jagalah dia Tuhan, dan untuk siapapun yg bisa memenangkan hatinya nanti, semoga bisa membawanya kejalanMu yg penuh kebahagiaan.
     "dari seseorang yang kehabisan cara
membuktikan rasa cintanya.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar